Dia temanku.Seseorang yang imut ini mulai menemaniku sejak awal MOS SMA. Entah ada angin apa, kita deket bertahan sampai sekarang. Meskipun kita dari SMP yang sama, tapi kita emang nggak pernah satu kelas dan kenal pun hanya sekedar sapa-sapaan.
Dia sahabatku.
Dia saudaraku.
Dia guruku.
Dia penyemangatku.
Dia itu Zuh Rohtul Aulia.
Inget banget dulu pertama di SMA kita nempel terus. Jujur aja, aku pasti bingung kalau nggak ada zuh. Pulang sekolah keluarnya bareng, ngerjain tugas bareng, kelompokan bareng, sampe nangis nangis nggak jelas pun bareng :D haha. Aku ngerasa punya banyak cerita kalau sama zuhe. Mau kisah apa? Kisah bahagia? Kisah sedih? Kisah kasih di sekolah? Ada semua. Kisah kasih di pinggir jalan pun juga ada #jayus.
Zuh Malaikatku.
Malaikat? Ya, dia malaikat dalam bentuk dan sifat yang berbeda. Dia selalu punya seribu kabar tentang apapun yang aku butuhkan. Oya, sampai kisah cintaku dia bantu sangaaaat banyak sampai aku sungkan dewe soalnya nggak bisa berbuat apa-apa untuk dia :( Dia punya banyak skenario yang terkadang nggak bisa kubayangkan. Dia pemberani yang ngebantu aku bisa hidup lebih kuat. Dia yang ngajarin aku tentang banyak kehidupan. Life is never flat :D
Sisi Lain Zuh.
Jangan salah arti yaa, sisi lain yang dimaksud bukan gaib -__-" Oke, disini aku mau jujur. Persahabatan itu terjalin antar manusia yang berbeda bukan? Aku dan Zuh memang berbeda. Kita beda sifat. Aku orangnya pemikir, dan zuh lebih santai. Zuh kuat, aku gampang sensitif. Ya, kita berbeda. Perbedaan ini terkadang sangat terasa dan terjadi sedikit perselisihan buat aku. Tapi, perbedaan itu yang ngebuat persahabatan kita lebih kuat :D